Pertamina EP Sigap Tangani Semburan Gas Di Tukdana

Pertamina EP Sigap Tangani Semburan Gas Di Tukdana

PT Pertamina EP berkordinasi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Pemerintah Daerah Indramayu berupaya secara maksimal untuk menanggulangi semburan gas di Desa Pagedangan, Kecamatan Tukdana, Indramayu sesuai dengan standar prosedur keselamatan kerja dan lindungan lingkungan di industri hulu migas. PT Pertamina EP Asst 3 akan mengalirkan gas dangkal yang keluar disekitar rumah warga melalui sumur produksi migas milik Pertamina EP yaitu sumur BDA-02. General Manager PT Pertamina EP Asset 3, Wisnu Hindadari, menyampaikan \"Saat ini kami berupaya untuk membantu mengurangi tekanan Shallow gas (gas dangkal) tersebut, yaitu dengan mencoba mengalirkan gas tersebut melalui sumur BDA-02. Namun bila tekanannya rendah akan kami flare (membakar) gas tersebut\", jelas Wisnu. Wisnu Hindadari menambahkan bahwa dengan adanya upaya ini PT Pertamina EP akan berpotensi kehilangan gas karena harus menutup lapisan sumur yang diproduksikan. \"Memang betul potensi loss production itu ada, tapi yang pasti saat ini kami fokus untuk membantu mengatasi permasalahan ini. Untuk itu kami mengharapkan dukungan masyarakat dan meminta jaminan keamanan\", himbau Wisnu. \"\"Di lain pihak, Bupati Indramayu Anna Sophanah mengunjungi Desa Pagedangan dan Sukaperna yang terdampak semburan gas rawa pada Kamis (11/1) lalu. Dalam kesempatan tersebut, Anna Sophanah menghimbau kepada warga Desa Pagedangan dan Sukaperna untuk tetap tenang dan bersabar dalam menghadapi kejadian ini. Selain itu, beliau juga meminta bantuan Pertamina EP untuk segera membantu mengatasi semburan gas yang tengah berlangsung. Selain upaya pengaliran gas dangkal melalui sumur BDA-02, PT Pertamina juga telah membantu mengalirkan semburan gas yang keluar disekitar rumah warga dengan pipa paralon. Jatibarang Field Manager PT Pertamina EP, Herman Rachmadi menjelaskan pemasangan pipa paralon ini merupakan salahsatu upaya Pertamina EP agar warga tidak resah dengan semburan gas yang muncul di dalam rumah. \"Dengan modifikasi pipa paralon, gas tersebut akan dialirkan keluar rumah untuk menghindari bahaya kebakaran. untuk titik-titik semburan terbesar juga akan dipasangkan scrubber yang berfungsi untuk memisahkan gas dan cairan\", ungkap Herman Rachmadi. \"\"Selama kejadian semburan gas ini berlangsung, Pertamina EP juga ikut berkontribusi dalam bantuan pengobatan bagi warga yang terdampak semburan gas. Dalam hal ini, tim medis Pertamina EP ikut standby di posko yang dibentuk BPBD sejak tanggal 2 Januari 2018. Pertamina EP pun akan membangun MCK untuk Desa Pagedangan dab Desa Sukaperna, yakni 2 titik di Desa Sukaperna dan Desa Pagedangan. Saat ini tengah dilakukan survey untuk peletakan MCK. Sebagai informasi, semburan gas yang terjadi sejak 25/12 lalu diketahui berasal dari gas dangkal. Hal tersebut diyakini dari hasil analisa uji lab bahwa komposisi gas yang diproduksikan Pertamina EP berbeda dengan gas yang keluar di lahan warga. Adapun sesuai penjelesan dalam rilis sebelumnya, bahwa gas dangkal yang muncul di lahan warga dari kedalaman 100-300 meter, sedangkan gas produksi Pertamina EP di kedalaman kurang lebih 1.100 meter. PT Pertamina EP merupakan salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) yang menjalankan proyek hulu migas milik Negara. Dalam melaksanakan kegiatan operasisnya, PT Pertamina EP bekerja di bawah pengawasan dan pengendalian Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Dengan tugas memproduksi minyak dan gas bumi milik Negara di lapangan yang dikelolanya, PT Pertamina EP juga memiliki amanah untuk turut bertanggung jawab dan sigap dalam membantu perusahaan beroperasi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: